PENTINGNYA MANAJEMEN INFORMASI DALAM PERUSAHAAN
PENTINGNYA MANAJEMEN INFORMASI DALAM PERUSAHAAN
MANAJEMEN INFORMASI
Manajemen
informasi sebagai suatu sumber mempunyai pola yang sama. Manajer
bertanggung jawab untuk mengumpulkan data mentah dan memprosesnya
menjadi informasi yang dapat digunakan. Ia harus memastikan bahwa orang
yang ada dalam perusahaan akan dapat menerima informasi dengan bentuk
yang tepat, pada saat yang tepat pula, sehingga informasi tersebut dapat
digunakan untuk mendukung proses manajemen. Yang terakhir, manajer
harus membuang informasi yang kuno, tidak lengkap, dan salah, dan
menggantinya dengan informasi yang dapat digunakan. Semua aktifitas ini
disebut manajemen informasi atau Information Management.
Minat terhadap manajemen informasi telah meningkat sejak
tahun-tahun terakhir ini, yaitu tidak hanya dalam dunia bisnis, namun
juga di semua bidang dimana sumber dikelola. Dua alasan utama mengenai
hal ini adalah: karena meningkatnya kekompleksan tugas manajemen dan
keinginan untuk menggunakan peralatan pemecahan masalah yang lebih baik.
2.1.1. Meningkatnya kekompleksan tugas manajemen
Manajemen
selalu merupakan tugas yang sulit, bahkan sekarang ini ia lebih sulit
dibandingkan sebelumnya. Semua perusahaan yang termasuk dalam ekonomi
internasional, teknologi bisnisnya akan menjadi lebih kompleks, kerangka
watu untuk menetapkan keputusan juga makin rumit, dan terdapat pula
tekanan baik dari pesaing dan masyarakat.
2.1.1.1.Pengaruh ekonomi internasional
Perusahaan
dengan berbagai ukuran, sekarang ini menjadi subjek bagi pengaruh
ekonomi yang datang dari mana saja di seluruh dunia ini. Hal ini dapat
dilihat dalam pengaruh pada nilai dollar US dalam perbandingannya dengan
nilai mata uang asing yang mempunyai keseimbangan impor dan ekspor.
2.1.1.2.Meningkatnya kekompleksan teknologi
Kita
dapat melihat contoh teknologi dalam bisnis setiap hari, yaitu bar code
scanner yang ada pada supermarket, sistem reservasi pelabuhan udara
yang menggunakan komputer, mesin teller otomatis, dan closed-circuit
television dalam garasi parker. Terdapat banyak pula teknologi di balik
layar yang tidak dapat kita lihat, misalnya robot yang digunakan dalam
pabrik dan penyimpanan data pembelian otomatis, serta peralatan
pendukung. Perusahaan menginvestasikan teknologi ini agar dapat bekerja
maksimal dengan pengeluaran yang sedikit. Ia juga mengantisipasi tingkat
pelayanan yang baik dengan karyawan yang sedikit. Statistik menunjukkan
bahwa keinginan ini telah terpenuhi.
2.1.1.3.Penyusutan kerangka waktu
Manajer
harus bertindak secara cepat untuk merespon tekanan dari pelanggan,
pesaing, dan pengendali stok. Setiap jengkal operasi bisnis bergerak
dengan cepat sekarang ini daripada yang terjadi sebelumnya. Perwakilan
penjualan (sales representative) melingkup ke seluruh wilayahnya dengan
menggunakan jet, pesanan penjualan ditransmisikan ke kantor pusat
melalui satelit, dan pengiriman pesanan disampaikan pada hari itu juga.
2.1.1.4.Tekanan pesaing
Keinginan
untuk beroperasi dengan cara yang paling efisien telah diperkuat dengan
meningkatnya persaingan untuk mendapatkan dollar dari para pelanggan.
Tekanan bukan saja berasal dari perusahaan domestik, namun juga oleh
perusahaan di luar negeri. Pemerintah Amerika Serikat telah mengatur
untuk membebankan tarif masuk untuk barang impor dari Negara tertentu
(seperti sepeda motor dari jepang) dalam usahanya melindungi perusahaan
dalam negeri yang mempunyai pasar yang sama dalam produk tersebut.
2.1.1.5.Tekanan sosial
Tidak
semua tekanan yang bersifat lingkungan merupakan cirri dari produksi,
namun secara ironis, non-produksi pun mengakibatkan tekanan yang
bersifat lingkungan. Hal ini benar dalam kasus adanya ketidaksenangan
dari masyarakat yang tidak menginginkan adanya produk atau jasa
tertentu. Keputusan harus didasarkan pada faktor ekonomi, demikian pula
harus mempertimbangkan biaya sosial dan pembayaran gaji. Perencanaan
perluasan, produk baru tempat penjualan baru, dan tindakan lain yang
mempengaruhi masyarakat local dan internasional harus dipertimbangkan
agar tidak berdampak buruk pada jangka waktu yang pendek maupun jangka
panjang.
2.1.2. Keberadaan alat untuk memecahkan persoalan
Sementara
tugas manajer menjadi lebih kompleks, ada usaha untuk meningkatkan
efektifitas dalam pemecahan masalah. Kesemuanya ini terpusat pada teknik
kwantitatif dan peralatan elektronik, seperti computer. Selama tahun
1950-an, metematika tingkat lanjut digunakan untuk memecahkan masalah
bisnis, biasanya dalam bidang manufaktur. Usaha awal ini disebut
Operation Research (OR). Selama tahun 1960-an, istilah management
science dikenal sebagai metode kwantitatif yang diterapkan dalam skala
luas, misalnya dalam bidang keuangan dan marketing. Bertambahnya
popularitas komputer pada akhir tahun 1960-an dan 1970-an menyebabkan
adanya usaha untuk memanfaatkan peralatan elektronik ini untuk
penghitungan matematika. Sekarang, manajer dapat mengakses komputer
sentral dari terminal seperti mesin ketik. Di beberapa perusahaan, para
manajer mempunyai mikrokomputer sendiri atau micros. Biasanya, micros
ini di sambungkan ke komputer sentral untuk membentuk jaringan pemecahan
masalah yang terpadu.
2.2. PERANAN MANAJER DALAM PENGELOLAAN MANAJEMEN INFORMASI
Manajer
adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mengarahkan penggunaan
segala jenis sumber. Sumber tersebut dapat berupa uang, peralatan, uang,
bahkan informasi. Definisi luas semacam itu mencangkup orang yang
biasanya tidak dianggap sebagai manajer, yaitu pastor, pimpinan band,
senator, dan 83 pelatih tim atletik.
2.2.1. Keterampilan manajemen
Ada
banyak keterampilan yang bias disebutkan yang harus dipunyai oleh
seorang manajer yang berhasil, namun dua diantaranya yang dianggap
paling dasar adalah komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer pada semua
tingkatan dan dalam semua area fungsional akan berkomunikasi dengan
orang yang memberikan laporan kepadanya, dengan manajer lain, dan dengan
orang di luar organisasi. Manajer tersebut juga harus memecahkan
masalah dengan membuat perubahan terhadap operasi perusahaan, sehingga
dapat menyesuaikan dengan lingkungannya yang telah berubah. Komputer
dapat digunakan oleh para manajer untuk meningkatkan keterampilannya
baik dalam berkomunikasi dan memecahkan masalah.
2.2.1.1.Komunikasi
Manajer
menerima dan mentransmisikan informasi dalam bentuk lisan maupun
tertulis. Komunikasi lisan atau oral communication terjadi dalam
pertemuan terjadwal maupun tidak terjadwal yang terjadi sewaktu
melakukan pemeriksaan dan selama percakapan dalam telepon. Kejadian
komunikasi lisan ini dapat pula melibatkan makanan dan aktifitas sosial.
Komunikasi tertulis atau written communication mencakup laporan, memo,
surat, dan majalah. Semua media harus ada bagi manajer, dan semuanya
digunakan untuk beberapa tingkatan. Namun demikian, tiap manajer harus
mempunyai preferensi atau pilihan sendiri. Seorang manajer bisa memilih
percakapan malalui telepon dan melalui laporan komputer, dan manajer
lain mungkin akan menggunakan cara yang berbeda. Seorang manajer harus
menggabungkan media komunikasi untuk menyesuaikan model manajemennya.
2.2.1.2.Pemecahan masalah
Istilah
pemecahan masalah atau problem solving mempunyai arti bahwa sesuatu
yang tidak beres terjadi atau akan terjadi pada organisasi. Manajer
bertindak untuk meminimalkan pengaruh yang akan merugikan itu atau
memastikan bahwa masalah yang sama tidak akan terjadi lagi. Istilah
tersebut juga mencakup sikap manajerial yang dimaksudkan pada
kapitalisasi kesempatan atau opportunity. Manajer tidak boleh mengurangi
perhatiannya kepada sesuatu yang berjalan tidak benar. Ia harus
berusaha untuk memaksimalkan manfaat dari sesuatu yang telah bekerja
secara benar.
Manajer
akan membuat keputusan selama proses pemecahan masalah. Pengambilan
keputusan atau Decision making adalah tindakan pemilihan alternatif
tindakan. Biasanya, diperlukan untuk membuat beberapa keputusan untuk
menyelesaikan satu masalah.
2.2.1.3.Pemahaman komputer
Komputer
adalah peralatan yang dapat mendukung komunikasi maupun pengambilan
keputusan. Manajer dapat memperoleh hasil yang terbaik dari komputer
bila alat ini dapat ia pahami. Istilah pemahaman komputer atau computer
literacy diciptakan untuk menampilkan pengetahuan mengenai komputer yang
diperlukan untuk melakukan fungsi pada masa kini.
Kebanyakan
orang yang terlibat dalam lingkup manajemen sekarang ini, sebelumnya
telah mempelajari komputer. Manajer yang demikian ini akan dapat bekerja
dengan staf bagian komputer dalam suatu perusahaan untuk secara
bersama-sama mengembangkan pemecahan persoalan yang berdasarkan
komputer. Pada berbagai instansi, manajernya dapat bekerja sendiri.
Tidak
semua perusahaan mempunyai staf manajemen yang mempunyai pengetahuan
tentang komputer, tapi banyak juga yang mempunyainya. Nampaknya, ukuran
besar kecilnya perusahaan bukanlah merupakan faktor yang menentukan.
Beberapa perusahaan kecil dengan kepemimpinan yang progresif telah
menggunakan komputer dengan sangat efektif.
2.2.1.4.Pemahaman informasi
Selain
mempunyai pemahaman terhadap komputer, manajer modern harus
pula memahami cara menggunakan informasi dalam manajemen. Pengetahuan
ini di istilahkan dengan pemahaman informasi atau information literacy
dan membangun pada pemahaman komputer. Pemahaman informasi meliputi
pemahaman kelebihan dan kelemahan metode yang menggunakan komputer dan
yang tidak menggunakannya pada waktu metode ini diterapkan terhadap
masalah bisnis. Ia juga mencakup pemahaman cara penggunaan informasi
pada tiap langkah dalam proses pemecahan masalah.
Seseorang
dapat mencapai pemahaman komputer dengan mengikuti kuliah pengenalan
komputer. Pemahaman dasar ini dapat dikembangkan dengan kursus tambahan
atau dengan pengalaman.
2.2.2. Manajer dan sistem perusahaan
Orientasi
sistem atau system orientation sering diasosiasikan dengan manajemen
modern. Dalam melakukan orientasi semacam itu, manajer harus melihat
perusahaannya sebagai sebuah keterpaduan unit fungsional yang bekerja
untuk mencapai tujuan bersama. Unit dipadukan oleh masuknya sumber,
seperti materi dan informasi, dan keberadaan tiap unit tergantung pada
unit yang lain.
Untuk
melengkapi orientasi sistem ini, manajer harus mengetahui kepentingan
lingkungan perusahaan. Perusahaan tidak hanya melihat pada lingkungan
yang memberikan sumber kehidupannya, namun ia juga harus memberikan
konstribusi ke lingkungan tersebut.
Dengan
menganggap operasi bisnis sebagai sistem yang terpadu dengan seting
lingkungan yang lebih luas, berarti ini merupakan cara pemikiran yang
abstrak. Namun, hal ini akan berguna bagi manajer. Ia akan mencegah
manajer tersesat dalam detail pekerjaannya dan ia menekankan adanya
kepastian bahwa semua bagian organisasi telah bekerja secara
bersama-sama.
2.2.2.1 Arti Sistem
Ketika
kata sistem digunakan dalam hubungannya dengan operasi bisnis, maka ia
mengacu pada kelompok elemen yang dipadukan untuk tujuan bersama dalam
mencapai beberapa tujuan.
Kelompok
elemen (Group of Elements). Sebuah sistem harus mempunyai dari satu
elemen. Batu cadas, misalnya, bukanlah merupakan sebuah sistem. Namun
demikian, ia bisa menjadi bagian dari sebuah sistem, seperti tembok.
Elemen
terpadu (Integrated Elements). Semua elemen dari suatu sistem harus
mempunyai beberapa hubungan yang logis. Sistem mekanik dapat dengan
mudah memenuhi persyartan ini. Sebagai contoh, jam, mobil, sepeda, dan
VCR dirancang untuk melakukan kerja tertentu, dan semua bagian berfungsi
sebagai sistem tunggal.
Banyak
orang berpendapat bahwa elemen dari suatu sistem harus berfungsi secara
singkron yang sempurna. Walaupun hal ini dikehendaki, namun tidak
penting. Jam tangan yang tidak menunjukan waktu dengan tepat masih
disebut sistem, walaupun ia merupakan sistem yang jelek.
Maksud
bersama untuk mencapai tujuan (Common purpose to achievean objectives).
Sebuah sistem dirancang untuk mencapai satu tujuan atau lebih. Semua
elemen bekerja untuk mencapai tujuan sistem, dan bukan untuk tujuan
sistem, dan bukan untuk tujuan masing-masing elemen tersebut. Sistem
mekanik dirancang untuk mencapai operasi terkoordinasi semacam itu.
Sistem yang terdiri dari manusia, seperti pekerja dalam suatu kantor,
mempunyai koordinasi yang kurang terbangun. Manajer dari sistem manusia
semacam itu harus selalu memotivasi elemen manusia tersebut agar dapat
terkoordinasi, sehingga tujuan sistem dapat tercapai.
2.2.2.2.Elemen Sistem
Elemen
dari suatu sistem bersifat terpadu. Dalam pandangan ini, sistem
mentransformasikan input menjadi output. Mekanisme kontrol memonitor
sistem dan mengatur operasinya, sehingga proses transformasi dapat
berjalan dengan baik.
Bila
pengaturan elemen ini digunakan untuk menjelaskan sistem pemanasan ,
misalnya, maka input bahan bakarnya, seperti gas alam dan batubara.
Proses pemanasan mengubah bentuk bahan bakar ini menjadi panas, yaitu
out put. Mekanisme kontrolnya adalah thermostat, yang dapat disusun pada
tingkat penampilan yang dikehendaki.
2.2.2.3. Arti Subsistem
Subsistem
(Subsystem) adalah sistem yang ada dalam sistem yang lebih besar. Hal
ini berarti bahwa sistem berada pada beberapa tingkat.
Mobil
adalah sistem yang disusun dari beberapa sistem cabang, seperti sistem
mesin, sistem body, dan sistem kerangka. Tiap-tiap sistem ini disusun
dari sistem tingkat yang lebih rendah. Sebagai contoh, sistem mesin
adalah kombinasi dari sistem karburator, sistem bahan bakar, dan
sebagainya. Sistem ini mungkin masih dapat dibagi kedalam sistem tingkat
yang lebih rendah lagi atau terbagi atas bagian elemen. Oleh karena
itu, bagian dari sistem dapat berupa sistem tingkat yang lebih rendah
ataupun bagian elemen.
2.2.2.4.Arti Supersistem
Jika
suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, maka sistem
yang lebih besar tersebut dinamakan supersistem. Sebagai contoh,
internal revenue service adalah sebuah sistem, namun ia juga merupakan
bagian dari sistem yang lebih besar, yaitu pemerintah federal. Dalam hal
ini pemerintah federal supersistem.
2.2.2.5.Sistem Bisnis
Organisasi
yang dikelola oleh manajer mungkin mempunyai tujuan keuntungan
(profit), atau mungkin bersifat tidak mencari keuntungan (nonprofit).
Juga, ia dapat bersifat (swasta), dalam hal kerja sama atau
kepemilikannya, atau bersifat umum (public), bila ia merupakan unit
pemerintah.
Tanggung
jawab utama manajer adalah untuk menjamin bahwa perusahaan akan
mencapai tujuannya. Usaha ditujukan untuk menjadikan semua bagian dari
perusahaan tersebut bekerja sama seperti yang harus dilakukannya.
Manajer merupakan elemen kontrol dalam sistem, yang menjaga sistem
tersebut agar bergerak ke tujuan.
Sebagaimana
halnya semua sistem, sistem dari suatu firma berada dalam satu atau
lebih sistem yang mempunyai lingkungan lebih besar atau supersistem.
Jika firma tersebut adalah bank, misalnya, maka ia merupakan bagian dari
komunitas keuangan. Ia juga merupakan bagian dari komunitas keuangan.
Sistem
firma tersebut juga mencakup sistem yang lebih kecil atau subsistem.
Subsistem dari bank, seperti bagian tabungan, deposito (checking
account), dan bagian pinjaman. Walaupun masing-masing susistem ini
mempunyai tujuan sendiri, namun tujuan tambahan atau cabang tersebut
mendukung dan memberikan kontribusi terhadap tujuan keseluruhan dari
firma (bank) tersebut.
2.2.2.6.Sistem Fisik dan Sistem konsep
Firma
fisik merupakan sistem fisik (physical system). Ia nyata, dapat
dilihat, disentuh, ataupun ditendang. Bangunan, truk, karyawan, mesin,
dan material semuanya adalah tujuan fisik. Manajer menggunakan sistem
konsep untuk mengelola sistem fisik ini.
Sistem
konsep adalah sistem yang menampilkan sistem fisik. Sistem konsep
biasanya berujud kesan mental dalam pikiran manajer, seperti gambar atau
garis pada lembaran kertas, atau berujud area magnetis dari penyimpanan
komputer. Cara bagaimana informasi disimpan tidak penting disini. Yang
penting adalah cara penampilan informasi itu. Sistem fisik penting bagi
apa yang tersimpan, sedangkan sistem konsep penting untuk penampilan
sistem fisiknya. Sebagai contoh, data yang ada dalam unit penyimpanan
komputer adalah sistem konsep yang menampilkan sistem fisik dari firma
tersebut. Jika penyimpanan computer menunjukkan bahwa ada tujuh puluh
zak semen dalam gudang, maka inspeksi terhadap gudang harus menemukan
tujuh puluh zak semen tersebut.
2.3. DATA DAN INFORMASI
Banyak
orang mengartikan istilah data dan informasi dengan sama. Hal ini dapat
diterima terjadi dalam percakapan lesan, namun tidak untuk orang yang
mempunyai pemahaman informasi. Data terdiri dari kenyataan dan gambar
yang secara relatif tak mempunyai arti bagi pemakai. Sebagai contoh,
data mungkin dapat berupa jam kerja untuk tiap karyawan dalam suatu
perusahaan. Jika data ini diproses, ia dapat diubah menjadi informasi.
Bila jam kerja yang dilakukan oleh tiap karyawan dikalikan dengan biaya
per jam, maka produksinya akan merupakan pendapatan kotor. Bila gambaran
pendapatan kotor tiap karyawan ini dijumlahkan, maka jumlahnya
merupakan biaya keseluruhan dari perusahaan tersebut. Jumlah biaya ini
akan merupakan informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi adalah data
yang diproses, atau data yang mempunyai arti. Informasi menguak sesuatu
yang sebelumnya tidak diketahui.
Anda
mungkin pernah mendengar ungkapan, “Rongsokan dari seseorang adalah
harta bagi orang lain”. Dalam pembahasan data dan informasi, kita dapat
mengatakan, “Data seseorang adalah informasi bagi orang lain””. Contoh
dari gambaran pendapatan kotor bagi karyawan perusahaan merupakan contoh
yang tepat. Gambaran yang terpisah adalah informasi bagi tiap karyawan,
tiap gambaran memberitahukan karyawan mengenai jumlah uang yang
dihasilkan minggu yang lalu. Namun untuk pemilik perusahaan, gambaran
ini merupakan data. Pemilik ingin mengetahui biaya total perusahaannya,
gambaran yang terpisah (data) harus diproses untuk menghasilkan jumlah
biaya ini. Transformasi dari data menjadi informasi dilakukan oleh
Information Processor (pemroses informasi). Pemroses informasi adalah
salah satu elemen kunci dalam sistem konsep.
2.4. KOMPUTER SEBAGAI ELEMEN DALAM SISTEM INFORMASI
Ketika
perusahaan memutuskan untuk menggunakan komputer dalam sistem
informasinya, maka proyek jangka panjang dimulai, yang mempengaruhi
keseluruhan organisasi maupun berbagai elemen lingkungannya. Karena
terdapat banyak jenis komputer dan komputer tersebut dapat digunakan
dengan berbagai cara, maka manajer perusahaan tersebut dihadapkan
dengan banyak pilihan. Spesialis informasi membantu manajer untuk
menyusun konfigurasi yang tepat.
2.4.1. Evolusi dalam ukuran
Komputer
ada dalam segala ukuran, komputer yang lebih besar disebut Mainframe.
Mainframe adalah yang terpanjang dan ia sudah banyak digunakan,
khususnya pada perusahaan besar.
Komputer
yang lebih besar dan lebih berdaya daripada mainframe adalah
superkomputer. Superkomputer mempunyai daya yang besar, sehingga ia
hanya terdapat dalam perusahaan yang paling besar, dimana ia digunakan
untuk kalkulasi ilmiah.
Namun
demikian, trend yang baru bukanlah komputer yang lebih besar, melainkan
yang lebih kecil. Trend ini berawal pada tahun 1970-an dengan munculnya
minikomputer. Komputer ini lebih kecil daripada mainframe, namun ia
menghasilkan unit yang lebih besar.
Minikomputer
diterima baik, sehingga pabrik komputer bahkan membuat desain komputer
yang lebih kecil, yang disebut mikrokomputer atau micros. Kabanykn dari
sirkuit utama mikrokomputer berada dalam bentuk chip silikon yang kecil,
lebih kecil dari pada kuku jari. Chip itu disebut mikroprosesor.
Anda
mestinya telah mendengar istilah small bisnis computer dan personal
computer. Small Bisnis Computer (komputer bisnis kecil) adalah computer
mini atau mikro yang biasanya dijumpai dalam perusahaan yang kecil, yang
digunakan untuk mendukung masalah penghitungan untuk keseluruhan
organisasi perusahaan tersebut. Personal komputer adalah komputer micro
yang igunakan hanya untuk seseorang atau beberapa orang yang bekerja
pada area yang sama. And dapat menjumpai personal komputer dimana saja,
antara lain di organisasi yang besar, yang kecil, dan bahkan di rumah.
Munculnya
trend terhadap ukuran komputer yang kecil ini disebabkan pula oleh
berkurangnya biaya, namun tidak mengurangi penampilan. Pada
mikrokomputer yang sekarang ini, dapat dilakukan proses yang berdaya
lebih kuat dibandingkan dengan yang dilakukan mainframe yang pertama.
2.4.2. Komponen komputer dasar
Unit
yang disebut hardware dikemas dalam kabinet terpisah yang dihubungkan
denga kabel elektris. Unit yang paling penting adalah Central Processing
Unit (CPU). Unit ini mencakup unit penyimpanan yang disebut primary
storage (penyimpanan utama), yang seringkali disebut main memory (memori
utama). Penyimpanan utama berisi data yang sedang diproses dan program,
yaitu daftar instruksi yang memproses data. Istilah software digunakan
untuk menjelaskan semua program secara umum. Control Unit (unit kontrol)
membuat semua unit dapat bekerja bersama-sama sebagai sebuah sistem,
dan arithmetic and logic unit (unit aritmetik dan logika) dalah tempat
terjadinya operasi kalkulasi dan logika.
Satu
atau lebih input unit memasukkan data kedalam penyimpanan utama dengan
terminal keyboard yang memberikan cara yang paling terkenal. Digunakan
juga optical character recognition unit (unit pengenal karakter optis),
seperti yang terdapat pada checkout counter di supermarket. Bank
menggunakan unit pengenal karakter tinta magnetis untuk membaca karakter
bentuk tertentu yang ada pada bagian bawah cek. Dimungkinkan pula untuk
memasukkan data dan instruksi dengan menggunakan suara manusia maupun
dengan cara lainnya.
Karena
penyimpanan utama terbatas kapasitasnya, area penyimpanan tambahan yang
disebut secondary storage (penyimpanan sekunder) atau auxiliary storage
(penyimpanan tambahan) diperlukan. Penyimpanan sekunder biasanya
berbentuk disk magnetis atau unit tape magnetis. Penyimpanan sekunder
berisi program dan data bila mereka tidak sedang digunakan. Program yang
disimpan disebut software library dan data yang disimpan disebut
database.
Hasil
dari pemrosesan direkam dalam unit output. Output dapat dicetak pada
kertas oleh printer atau oleh alat yang di sebut plotter, yang khusus
digunakan untuk mencetak grafik, atau ia dapat ditampilkan pada layar
seperti televisi yang disebut cathode-ray atau CRT.
2.5. EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Usaha
awal untuk menerapkan komputer dalam area bisnis difokuskan pada data.
Kemudian, terdapat lagi penekanan pada informasi dan pembuatan
keputusan. Sekarang, komunikasi dan konsultasi mendapatkan perhatian
yang besar.
2.5.1. Fokus data (SIA/EDP)
Selama
era prakomputer, perusahaan umumnya mengabaikan keperluan informasi
bagi manajer. Hal ini berlanjut sampai munculnya komputer yang pertama,
karena komputer pada saat itu hanya terbatas penggunaannya pada aplikasi
akuntansi.
Selama
periode ini, yang berakhir sampai pertengahan tahun 60-an, aplikasi
komputer disebut electronic data processing (pemrosesan data elektronik)
atau EDP. Istilah ini tidak sesuai untuk digunakan lagi, karena bila
digunakan ia mempunyai konotasi yang negatif. Ini berarti terbatasnya
penggunaan komputer yang hanya untuk memproses data akuntansi, bukannya
untuk menghasilkan informasi manajemen.
Istilah
yang kita gunakan untuk menjelaskan aplikasi komputer utama ini, yang
hal ini masih dilakukan, adalah data processing (pemrosesan data) atau
DP. DP menghasilkan beberapa informasi, walaupun hal tersebut bukanlah
misi utamanya.
2.5.2. Fokus Informasi (SIM)
Beberapa
orang yang mempunyai pandangan luas menganggap bahwa komputer dapat
melakukan hal yang lebih daripada sekedar memproses data. Diantara
mereka ini adalah H.P Luhn dan Stephen E. Furth dari IBM, yang
mengembangkan penggunaan komputer yang dikenal dengan information
retrieval (pemanggilan informasi). Pengembangan ini terjadi selama akhir
tahun 50-an dan awal tahun 60-an. Pemanggilan informasi tidak melakukan
kalkulasi ataupun akumulasi. Ia dimaksudkan hanya untuk penyimpanan
data khusus, seperti judul dan abstraksi dari publikasi cetak atau dari
isi catatan pengadilan. Pemanggilan informasi adalah langkah pertama
menuju penggunaan komputer sebagai sistem informasi.
Pada
tahun 1964, generasi baru dari peralatan komputerisasi diperkenalkan,
yang sangat berpengaruh terhadap cara penerapan komputer. Komputer baru
tersebut adalah yang pertama kali menggunakan sirkuit chip silikon, dan
ia menawarkan kemungkinan terhadap daya yang lebih besar untuk tiap
dollar yang dikeluarkan. Sebuah perusahaan dapat mulai menggunakan
komputer yang lebih cepat dan memiliki unit penyimpanan berkapasitas
besar ini. Dengan peralatan komunikasi ini maka biaya secara relatif
dapat dikurangi. Konsep penggunaan komputer sebagai Management
Information System (MIS) ini dikembangkan oleh pabrik komputer untuk
melengkapi peralatan tambahan. Konsep MIS menandakan bahwa aplikasi
komputer harus dilakukan untuk mencapai tujuan utama, yaitu menghasilkan
informasi manajemen. Konsep tersebut secara cepat digunakan oleh
berbagai perusahaan yang besar, karena perusahaan tersebut menyadari
akan pentingnya mendapatkan informasi manajemen.
Jalan
yang ditempuh oleh perusahaan perintis ini tidaklah mudah. Hasil yang
nyata seringkali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa sebab
kenapa usaha penggunaan MIS yang pertama ini gagal, yaitu kurangnya
pemahaman umum mengenai komputer oleh para pemakai, pengabaian peranan
manajemen oleh spesialis informasi, peralatan komputerisasi yang mahal
dan terbatas oleh standart, dan sebagainya. Namun, kesalahan utama yang
ada dalam penggunaan awal dari sistem ini adalah bahwa mereka terlalu
ambisius. Perusahaan yakin bahwa ia akan dapat membangun sistem
informasi raksasa untuk mendukung kerja para manajer. Rancangan sistem
dibuat besar dan dengan cepat, sehingga akhirnya tak dapat dikelola
dengan baik. Beberapa perusahaan tetap bertahan untuk menggunakannya,
menginvestasikan lebih banyak lagi sumber, dan akhirnya mengembangkan
sistem yang dapt bekerja , walaupun sistem tersebut tidak sesuai dengan
yang direncanakan pada awalnya. Sedangkan perusahaan yang lain
memutuskan untuk membatalkan ide tentang MIS dan kembali menggunakan
EDP.
2.5.3. Fokus pada pendukung keputusan
Sementara
banyak yang mengamati perjuangan perusahaan untuk menggunakan MIS
raksasa dengan baik, beberapa ilmuwan informasi pada Massachusets
Institute of Technology (MIT) melakukan formulasi pendekatan yang
berbeda. Ilmuwan ini adalah S. Scott Morton, G. Anthony Gorry, dan Peter
G.W. Keen, dengan konsep yang dinamakan decision support system (sistem
penunjang keputusan) atau DSS. DSS adalah informasi yang menghasilkan
sistem yang ditujukan untuk masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh
manajer dan untuk menghasilkan keputusan yang harus dibuat.
Masalah
yang dapat dipecahkan dengan baik oleh DSS adalah masalah yang bersifat
semistruktur. Structured problem (masalah terstruktur) dalah masalh
yang elemennya diketahui dan hubungannya dapat ditentukan. Unstructured
problem (masalah tak terstruktur) adalah kebalikannya, yaitu tak ada
elemen ataupun hubungnnya yang dapat diketahui. Semistructured problem
(masalah semi terstruktur) adalah bahwa beberapa elemen dan hubungannya
dapat diketahui dan dimengerti, dan bebrapa diantaranya tidak dapat
diketahui. Daripada menginstal satu MIS raksasa, lebih baik menggunakan
pendukung DSS yang di fokuskan pada masalah yang terpisah dan merancang
satu atau lebih DSS untuk masing-masing.
Pandangan
penggantian MIS dengan DSS. Beberapa orang berfikir untuk mengganti MIS
dengan DSS, dan mereka menganggap bahwa konsep MIS adalah kuno. Salah
satu kritik yang sering kita dengar adalah bahwa MIS memuati manajer
dengan terlalu banyak informasi yang tak dibutuhkannya. Hal ini biasanya
terjadi pada tahap awal, namun hal ini tidak akan terjadi selanjutnya
bila konsep MIS tidak rusak. Kegagalan tersebut dikarenakan konsep
tersebut dilakukan atau diterapkan dengan tidak benar.
Pandangan
bahwa DSS dan MIS berada dalam Hirarki. Beberapa orang mengganggap
bahwa DSS, MIS, dan DP berada dalam satu hirarki, dimana DSS paling atas
dan DP yang paling bawah. DSS memberikan dukungan pemecahan masalah
yang paling banyak, dengan melibatkan manajer secara aktif dan dengan
cara membuat software analisis khusus sebagai pendukung database.
Sebaliknya, MIS berperan lebih pasif yang hanya memberikan informasi
yang kemudian informasi tersebut harus diterjemahkan dan dijalankan oleh
manajer.
Pandangan
bahwa MIS adalah sumber yang bersifat organisasional. Pandangan yang
ketiga ini menganggap bahwa MIS ditujukan untuk informasi penyelesaian
masalah pada kelompok manajer dengan cara umum, sedangkan DSS ditujukan
untuk memberikan dukungn ke manajer tertentu dengan cara yang khusus.
2.5.4. Fokus pada komunikasi
Selama
waktu pengembangan DSS, kepentingan dan minat difokuskan pada aplikasi
komputer lain, yaitu office automation (otomatisasi kantor) atau OA. OA
dimaksudkan untuk mempermudah komunikasi dan meningkatkan produktifitas
diantara manajer dan pekerja kantor dengan penggunaan peralatan
elektronik dan elektromekanik. OA dimulai pada tahun 1964, ketika IBM
mengeluarkan produk Magnetic Tape/ Selectric Typewriter (MT/ST), yaitu
mesin ketik yang dapat mengetik kata yang telah terekam pada tape
magnetik.
Operasi
pengetikan otomatis segera ditansfer ke kelas sistem yang kecil, yang
dirancang secara khusus untuk word processing. Sistem kecil ini disebut
word prosesor. Selama periode waktu ini, pemakai sistem komputer yang
besar menyadari bahwa word prosesing dapat dilakukan dari terminal
keyboard yang disambungkan ke komputer. Software word prosesing tertentu
memungkinkan komputer sentral untuk melakukan fungsi yang sama seperti
komputer word prosesor stand-alone. Langkah berikutnya adalah melakukan
word prosesing pada mikrokomputer, dan akhir-akhir ini cara ini banyak
diminati.
Selain
digunakan untuk word prosesing, office automation juga dikembangkan
agar mencakup aplikasi lain, seperti telekonferensi, pengiriman suara,
pengiriman elektronik, pengkalenderan elektronik, transmisi faksimile,
dan desktop publishing.
2.5.5. Fokus Konsultasi
Belakangan
ini ada perubahan, yaitu adanya penerapan artificial intelligence (AI)
untuk masalah bisnis. Ide dasar AI adalah bahwa komputer dapat diprogram
untuk melakukan beberapa pemikiran logis seperti manusia. Subklas
khusus dari AI yaitu expert system mendapatkan perhatian yang besar.
Expert system adalah sistem yang berfungsi sebagai spesialis dalam suatu
area. Sebagai contoh, expert system dapat memberikan beberapa bantuan
kepada manajer, sama seperti yang diberikan oleh konsultan manajemen.
Selama beberapa tahun yang akan datang, kita dapat mengharapkan expert
system ini akan memainkan peranan yang lebih penting seperti halnya
perusahaan yang telah memolopori aplikasi inovatif ini.
2.6. UPAYA PENCAPAIAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Divisi
marketing dari suatu perusahaan asuransi jiwa berukuran menengah
menggunakan sistem informasi yang terdiri dari buku catatan yang dicetak
dengan komputer, yang disiapkan secara bulanan. Beberapa cetakan ini
dimaksudkan untuk membantu mnajer marketing dalam merencanakan
penempatan orang yang akan menjalankan program di masa yang akan datang.
Dengan
bekerja sama, spesialis informasi dan manajer marketing telah bergerak
ke tahap yang lebih jauh. Program komputer yang menyiapkan
lembaran/cetakan ini dapat dianggap sebagai sistem pendukung keputusan.
DSS membantu manajemen marketing dalam memecahkan masalah mengenai
penetapan kekuatan penjualan untuk mencapai tujuan perusahaan.Sumber : http://setiawanbudi-setiawan.blogspot.co.id/2011/11/pentingnya-manajemen-informasi-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar